Arsip Tag: Setia Hati

Berita Setia Hati terkini dan terlengkap hari ini, menyajikan info berita Setia Hati SH terupdate dan terbaru seputar Setia Hati

Ganjar Pranowo Berziarah ke Makam Pendiri Persaudaraan Setia Hati 1903

Ilmusetiahati.com – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengunjungi makam Ki Ngabehi Surodiwiryo di Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, pada Kamis (18/1/2024), sebagai bentuk pemenuhan janji. Ki Ngabehi, atau yang dikenal sebagai Eyang Suro, adalah sosok pendiri aliran pencak silat Setia Hati atau Persaudaraan Setia Hati 1903. Beliau meninggal pada 10 November 1944. Pendirian perguruan silat ini bertujuan memberikan rasa persaudaraan dan membangun kepribadian kuat di tengah penjajahan Belanda.

Ganjar Pranowo berharap Persaudaraan Setia Hati 1903, yang kini telah berkembang menjadi organisasi besar, dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Ia menyatakan penghargaannya terhadap Eyang Suro sebagai pendiri orisinil Persaudaraan Setia Hati 1903. Organisasi ini menjadi semakin diakui, dan Ganjar berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Aksi Peduli Palestina PSHT Cabang Sukoharjo, Salurkan Hingga Ratusan Juta

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menjelaskan bahwa kunjungannya untuk berziarah ini merupakan hasil dari silaturahmi keluarganya dengan keluarga Eyang Suro di Semarang. Saat itu, keluarga Ganjar Pranowo berjanji untuk mengunjungi makam Eyang Suro jika berkunjung ke Madiun. “Dulu keluarganya pernah main ke rumah di Semarang, mereka juga menyampaikan nanti (kalau ke Madiun) mampir,” ungkap Ganjar.

Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya warisan yang diwariskan oleh Eyang Suro dan Persaudaraan Setia Hati 1903. Ia berharap organisasi tersebut terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat. “Beliau pendiri asli Persaudaraan Setia Hati 1903, sekarang menjadi tambah besar, organisasinya diperhitungkan, dan mudah-mudahan menjadi manfaat untuk banyak masyarakat,” ujar Ganjar dengan penuh keyakinan.

Dalam konteks politik, kunjungan Ganjar Pranowo ke makam Eyang Suro juga menjadi bagian dari strategi politiknya menjelang Pemilihan Presiden 2024. Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden nomor urut 3, terus berupaya membangun hubungan yang kuat dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk melalui penghormatan kepada tokoh-tokoh bersejarah seperti Eyang Suro.

Baca Juga : Tingkatan di SH Panti Persaudaraan Setia Hati 1903

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan menghormati warisan sejarah, Ganjar Pranowo berharap dapat memenangkan hati pemilih dan mewujudkan visi untuk membangun bangsa yang lebih kuat dan bersatu. Ganjar Pranowo tetap konsisten dalam memenuhi janji dan memberikan contoh kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai luhur.

Suran SH Panti 2023, Walikota Madiun Ajak Jaga Kondusifitas

Ilmusetiahati.com – SH Panti gelar peringatan Suran 2023, Di tengah peringatan bulan Suro, berbagai perguruan pencak silat di kota Madiun telah memperingati momen bersejarah ini dengan suka cita. Setiap perguruan pencak silat di Kota Pendekar ini dengan antusias mengadakan acara khusus. Salah satunya adalah Paguyuban Persaudaraan Setia Hati (SH Panti) yang menggelar acara Suran pada Sabtu malam tanggal 29 Juli. Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Madiun, Maidi, yang memberi kehormatan dengan kehadirannya.

Maidi, selaku Wali Kota Madiun, menekankan bahwa berbagai acara yang diadakan dalam rangka menyambut bulan Suro adalah waktu yang tepat untuk merenungkan dan mengenang para sesepuh. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk mengenang jasa-jasa mereka serta menyerap nilai-nilai yang mereka wariskan. Maidi menegaskan pentingnya mengambil hikmah dari masa lalu sebagai bekal berharga dalam menjalani kehidupan yang lebih baik ke depan.

Baca Juga : Kerap Konflik! 17 Tugu Pencak Silat diBongkar di Jawa Timur

Dengan tegas ia mengatakan, “Masa lalu sudah menjadi bagian sejarah dan tak dapat diubah. Namun, masa depan masih berada dalam genggaman kita. Apa yang telah terjadi sebelumnya perlu kita jadikan pelajaran berharga untuk membentuk masa depan yang dapat kita perbaiki.”

Maidi juga tidak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada paguyuban yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota Madiun. Kontribusi ini mencakup tidak hanya masukan konstruktif, tetapi juga menjaga situasi kondusif di Kota Pendekar. Ia pun menyampaikan apresiasinya pada perguruan pencak silat SH Panti 1903, yang memiliki sejarah panjang di Madiun. Perguruan ini telah memberikan banyak teladan berharga.

Dengan penuh semangat, ia menyampaikan, “Perguruan ini mungkin telah menginjak usia tua, namun semangatnya tetap harus muda. Kami mengharapkan perguruan ini untuk senantiasa berada dalam arus perkembangan zaman, tetapi tetap menjalankannya dengan bijaksana dan dewasa.”

Maidi menambahkan bahwa Kota Madiun dikenal memiliki beragam perguruan pencak silat. Setiap perguruan memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri. Namun, ia menekankan bahwa perbedaan ini seharusnya tidak mengarah pada konflik. Sebaliknya, perbedaan tersebut seharusnya diapresiasi sebagai sumber kekayaan yang memiliki potensi besar.

Dengan penuh keyakinan, ia menyatakan, “Kami menyambut perbedaan dengan tangan terbuka, karena perbedaan adalah bagian dari kekayaan kita. Melalui perbedaan itulah kita dapat tumbuh dan berkembang sebagai komunitas yang lebih kuat.”

Maidi menegaskan bahwa perbedaan dalam perguruan pencak silat di Madiun seharusnya tidak menjadi akar permusuhan. Sebaliknya, perbedaan tersebut seharusnya menjadi dasar bagi terciptanya kolaborasi dan kebersamaan. Dengan menghormati perbedaan satu sama lain, komunitas pencak silat di Madiun dapat bersama-sama mengukir prestasi dan memajukan tradisi yang kaya.

Sebagai penutup, Wali Kota Madiun, Maidi, dengan penuh optimisme mengungkapkan keyakinannya pada masa depan yang lebih gemilang. Dengan menjaga semangat Suro yang telah diwariskan oleh para sesepuh, serta dengan menghargai perbedaan dan memanfaatkannya sebagai sumber inspirasi, kota Madiun dan komunitas pencak silatnya akan terus berkembang dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat.

Baca Juga : R. Djimat Hendro Soewaro, Pendiri PSHW TM

Dengan tulus, Maidi mengajak semua warga kota Madiun dan seluruh insan pencak silat untuk bersatu dalam semangat kebersamaan dan kolaborasi, sehingga warisan budaya dan nilai-nilai luhur dalam dunia pencak silat akan tetap terjaga dan diperkaya di masa-masa mendatang.

38 Kata-Kata Mutiara PSHT, Lengkap Dengan Artinya Bahasa Indonesia

Ilmusetiahati.com – Kata-kata mutiara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sering digunakan sebagai motivasi atau pembelajaran dalam menjalani proses kehidupan. PSHT sendiri merupakan singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate.
Persaudaraan Setia Hati Terate Artinya : PSHT adalah organisasi pencak silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia Artinya : IPSI. Dalam menjalankan kehidupan, PSHT sering menggunakan kata-kata mutiara sebagai motivasi dan pembelajaran. Kata-kata ini memiliki makna mendalam dan diwariskan dari budaya Jawa. Dalam artikel ini, kami akan membagikan kumpulan kata-kata PSHT yang bijak dan menginspirasi.

Dalam menjaga rasa persaudaraan di dalamnya, PSHT kerap menggunakan kata kata mutiara atau falsafah dalam bahasa jawa yang dikenal sebagai kata-kata mutiara PSHT. Penggunaan falsafah Jawa digunakan karena PSHT merupakan organisasi pencak silat yang berasal dari Jawa.
Masyarakat Jawa selalu menggunakan nilai-nilai budi luhur dalam budaya Jawa, baik dalam bertutur kata maupun bersikap. Semuanya tertuang dalam kehidupan sehari-hari yang diungkapkan menjadi kata kata mutiara atau falsafah yang sarat makna.

Baca Juga : Pengurus Pusat PSHT Hadiri Pelantikan Kabinet Pemerintah Timor Leste 2023

Kumpulan Kata-Kata Mutiara PSHT dan Artinya Bahasa Indonesia :

1. Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton.
Artinya : Jangan banyak tapi juga harus bisa membuktikan.

2. Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso.
Artinya : Jangan merasa bisa, namun juga harus bisa merasa

3. Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan.
Artinya : Jangan suka membuat susah orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain

4. Ngunduh Wohing Pakarthi.
Artinya : Siapa yang berbuat pasti akan mendapat balasanya.

5. Amemangun karyenak tyasing sesama.
Artinya : Membuat nyaman perasaan sesama.

6. Sukeng tyas yen den hita.
Artinya : Suka/bersedia menerima nasihat.

7. Aja Adigang, Adigung, Adiguna.
Artinya : Jangan merasa sok kuasa, sok besar dan sok sakti.

8. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman.
Artinya : Jangan terobsesi kedudukan, keduniawian dan kepuasan.

9. Sing Resik Uripe Bakal Mulya.
Artinya : Yang bersih hidupnya akan sejahtera.

10. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas.
Artinya : Jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan
binasa.

Baca Juga : Seluruh Ketua Umum PSHT

11. Urip Iku Urup.
Artinya : Hidup itu menghidupi. Maksudnya dalam hidup harus bisa menjadi manfaat bagi orang disekitarnya.

12. Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan.
Artinya : Sebaik-baiknya orang adalah memberi pertolongan tanpa ingin diketahui orang lain.

13. Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti.
Artinya : Segala sifat keras hati, picik dan angkara murka dapat diluluhkan dengan sifat budi pekerti luhur.

14. Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli.
Artinya : Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului dan tinggi tanpa menandingi.

15. Jer Basuki Mawa Beya.
Artinya : Semua kesuksesan membutuhkan pengorbanan.

16. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara.
Artinya : Memperindah keindahan dunia serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

17. Sepiro duwurmu ngudi kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine mung arep ketemu marang sejatine awake dewe.
Artinya : Seberapa tinggimu mencari pengetahuan, seberapa dalammu menuntut ilmu, seberapa banyak guru yang
mengajarmu, sejatinya di akhir pasti bertemu sejati diri sendiri.
18. Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pesthi.
Artinya : Gejolak jiwa seharusnya tidak mengubah kepastian.

19. Tega Larane, Ora Tego Patine.
Artinya : Tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya. Jadi maksudnya adalah warga PSHT berani menyakiti seseorang dalam rangka memperbaiki bukan merusak/membunuh

20. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha.
Artinya : Mendatangi tanpa kawan, menang tanpa mengalahkan, sakti tanpa kesaktian dan kaya tanpa kekayaan.

21. Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Coba.
Artinya : Seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata.

22. Ala Tanpa Rupa Yen Tumandhang Amung Sedhela.
Artinya : Setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah apabila dijalani dengan berlapang dada maka
kemudian terasa sebentar saja.

23. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan.
Artinya : Jangan sakit hati kala musibah menimpa, jangan susah kala kehilangan.

24. Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso.
Artinya : Segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

25. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo.
Artinya : Jangan tergoda kemewahan, jangan mudah mendua agar semangat tidak kendur.

26. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman.
Artinya : Jangan mudah heran, jangaan mudah kecewa, jangan mudah kaget, jangan manja.

27. Satria Ingkang Pilih Tanding.
Artinya : Seorang ksatria mampu memilih lawan.

28. Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti.
Artinya : Segala kesempurnaan hidup Artinya : Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan tetap kalah jika dibandingkan dengan budi pekerti yang luhur.

29. Cilik ora kurang akal, gede ora luweh akal.
Artinya : Kecil bukan berarti kurang akalnya, namun besar juga bukan berarti lebih berakal jika selalu ingat maka tidak akan mundur.

30. Sopo suci adoh saka bebaya pati.
Artinya : Siapa yang pemikiranya suci dan terpuji pasti akan di jauhkan dari segala macam mara bahaya.

31. Satria Ingkang Pilih Tanding.
Artinya : Seorang ksatria mampu memilih lawan. Artinya seseorang yang berjiwa ksatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah daripadanya.

32. Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso.
Artinya : Segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

33. Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Coba. Artinya : Seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata.

34. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas.
Artinya : Jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka berbuat curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan binasa.

35. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara.
Artinya : Memperindah keindahan dunia serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak pada diri.

36. Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli.
Artinya : Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului dan tinggi tanpa menandingi

37. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman.
Artinya : Jangan terobsesi kedudukan, keduniawian dan kepuasan.

38. Sukeng tyas yen den hita.
Artinya : Suka/bersedia menerima nasihat.

Hak Cipta Pemeriksaan Ayam Jago PSHT

Ilmusetiahati.com – Menilik pemegang legalitas Hak cipta pemeriksaan Ayam Jago PSHT. Jika beliau beliau ini tega dan rakus akan kekuasaan duniawi pasti beliau beliau ini sudah menuntut Pemeriksaan AYAM JAGO yang dilakukan tanpa Izin resmi mereka, untuk diganti selain AYAM JAGO misalnya diganti BEBEK, MENTHOK atau WEDUS.

Baca Juga : Ngaku Paling Sah, Oknum Pamter Penyerang PSHT UINSA Dipenjara Satu Tahun

Hak Cipta Pemeriksaan Ayam Jago didaftarkan KEMENKUMHAM RI dengan Nomor 088563 atas nama Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ( BUKAN PERORARANGAN ).
Pemeriksaan ayam jago sendiri berisikan tentang Ilmu Condro Ayam Jago KHAS PSHT yang digunakan Warga Tingkat II untuk seleksi Ayam Jago siswa PSHT yang akan disahkan Tingkat I PSHT.

Memaknai Tes Ayam Jago Pengesahan PSHT

Ilmusetiahati.com – Makna Tes ayam jago Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam tradisi pengesahan Setia Hati, Tes Jago merupakan uji kelayakan ayam calon pendekar Setia Hati sebelum ayam tersebut dijadikan sedakah untuk selamatan.

Tes Jago terdiri dari dua bagian, yaitu tes ayam jago dan tes orang. Tes ayam sendiri merupakan bagian yang cukup penting dalam tes jago. Ayam yang dipilih harus dalam kondisi yang baik dan siap untuk diadu. Selain itu, ayam yang dipilih harus memenuhi kriteria sebagai ayam aduan yang sehat, tidak cacad, dan warnanya sesuai dengan syarat ayam aduan.

Baca Juga : Keistimewaan Ayam Jago Putih Pada Setia Hati

Setelah ayam diuji, tahap selanjutnya adalah tes orang. Pada tahap ini, pengetes akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada calon warga yang kemudian akan diberi nasehat. Nasehat yang diberikan pada umumnya berkaitan dengan kebaikan dan pembinaan karakter.

Meski terdengar sederhana, tes jago memiliki makna yang cukup dalam. Tes ayam diartikan sebagai simbol dari kesiapan dalam menghadapi tantangan hidup. Ayam jago dipilih karena dianggap memiliki keberanian dan ketangkasan dalam melawan lawannya, hal ini sejalan dengan sifat yang harus dimiliki dalam menghadapi tantangan hidup.

Tes orang sendiri bertujuan untuk mengenalkan calon warga yang baru kepada masyarakat setempat. Hal ini menjadi penting terutama pada masyarakat yang masih menerapkan sistem kekerabatan yang erat. Selain itu, tes orang juga bertujuan untuk memberikan nasehat yang dapat membantu calon warga dalam membangun karakter yang baik.

Baca Juga : Ngamuk! Massa Pesilat Gresik Buat Onar di Polsek dan Rumah Sakit

Namun, terkadang tes jago dianggap sebagai praktik klenik dan dihubungkan dengan perilaku dukun. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap makna dari tes jago itu sendiri. Masyarakat perlu memahami bahwa tes jago bukanlah sebuah praktik klenik, melainkan sebagai tradisi yang berisi makna yang dalam untuk pembinaan karakter.

R. Djimat Hendro Soewaro, Pendiri PSHW TM

 

Ilmusetiahati.com – Raden Djimat Hendro Soewarno atau kerap disapa RDH Soewarno sosok pendiri dan perintis Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW TM ) lahir di ponorogo pada hari sabtu legi tahun 1924. RDH Soewarno ialah putra dari R. poernomo yg menikah dengan R. Ayu katmiyati kedua2nya adalah keturunan dari prabu Brawijaya Majapahit.

Dari perkawinan R.poernomo dengan R.Ayu katmiyati di karuniai 3 putra :

1.R.Soewarno

2.R.rr.Soekapti

3.R.rr.Soelastri

Sejarah Riwayat Hidup bapak Pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda. R. Djimat Hendro Soewarno atau RDH Soewarno menikah dengan Sri Aminah putri dari Kediri dan di karuniai 7 orang Putra :

1.R.Arief Santoso

2.R.Budi Aji Santoso

3.R.Agus Wiyono Santoso

4.RSugeng Santoso

5.R.Amien fitri Santoso

6.R.Endang Nur Setia Hati ningrum

7.R.Kusumastuti Setia Hti Ningrum

Biografi RDH Soewarno

Nama : R. Djimat Hendro Soewarno
TTL : Ponorogo, 16 Nopember 1924
Hari : Sabtu Legi

Th.1937 tamat H.I.S

Th.1941 tamat Kweekschool

Th.1944 tamat S.M.T
Th.1965 tamat fak.hukum dan pengetahuan masyarakat

RDH Soewarno Berguru Silat kepada :

1. 1938 Pendekar Rantai Bergelung
2. 1938 Pendekar Pencak Anak Sumatera Sekilat
3. 1939 Pendekar Cimande
4. 1939 Pendekar Kuntho
5. 1940 Pendekar Pecut Jakarta
6. 1940 Pendekar Shianghai
7. 1941 Pendekar Bugis Asli
8. 1942 Pendekar Pondok Pesantren
9. 1942 Pendekar Singapura
10. 1959 Persaudaraan Setia Hati

1945-1949 bergabung dengan pasukan gerilya atau yg lebih di kenal dengan Pasukan PGSS 1949 RDH Soewarno di tangkap belanda dan menjadi tawanan perang belanda ketika perjanjian ROEM_ROYEN di tanda tangani barulah R. Djimat Hendro Soewarno di bebaskan sebagai konsekwensi dr perjanjian itu.

Baca Juga : Mas Kacik Tjiptarjo Muji Nugroho

Dari penjelasan di atas dapat lah di ketahui RDH Soewarno adalah pejuang perintis kemerdekan dan mempunyai andil dalam mencapai kemerdekaan walau dapat di katakan kecil

Tujuan / sasaran “S-H” yang ditempuh adalah “Mengolah raga dan mengolah batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir – batin di dunia dan di akhirat” dengan mengajarkan Pencak Silat sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula, meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan Tuhan dan melaksanakan semua perintah-perintahNya. (Mens sana in corpore sano en Amar ma’ruf nahi munkar).

Gemblengan jasmani berupa pencak Silat dan rokhani berupa Iman dan Taqwa kepada Tuhan dengan melaksanan “Amar ma’ruf nahi munkar” secara konsekwen. Bahwa dengan berlatih Pencak Silat secara teratur manusia akan memiliki tubuh yang sehat lagi kuat dan jiwa yang sehat pula (mens sana in corpore sano) Bahwa dengan Iman dan Taqwa kepada Tuhan serta melaksanan Amar ma’ruf nahi munkar secara konsekwen manusia akan bahagia lahir dan batin di dunia dan di akhirat.

“S-H” ada lepas dari pengaruh aliran dan golongan.

Enam perkara pokok perikehidupan yang harus diamalkan :

1. Persatuan

2. Persamaan

3. Persaudaraan

4. Kemerdekaan

5. Tolong-menolong

6. Musyawarah

Persaudaraan “ SETIA-HATI “ disingkat S-H didirikan pada tahun 1903 oleh almarhum Bapak Ki NGABEHI SOERODWIRJO dengan nama kecilnya MASDAN. Wafat pada tanggal 10 November 1944, dimakamkan di makam desa Winongo, Kota madya Madiun. Ibu SOERODWIRJO ( Ibu Sarijati ) wafat pada tanggal 6 April 1969 dimakamkan di desa Winongo juga.

Baca Juga : Biadab , Latihan PSHT Maumere NTT Diserang

Tujuan / sasaran“ S-H “ yang ditempuh adalah : Bela Negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup,kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan bathin di dunia dan di akhirat,dengan jalan mengajarkan SILAT ( PENCAK SILAT ) sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula,yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan tuhan,dan melaksanakan semua perintah-perintahnya ( MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ).

Jelaslah bahwa ajaran ini adalah ajaran mulia,edi peni dan adi luhung.Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua agama dapat menerimanya, khususnya bangsa Indonesia.

Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.

Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi – peni dan adi – luhung, maka pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami (Rdh Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “. Dengan serentak gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM, serta ikut Memayu Hayuning Bawono ( memelihara dan membangun keselamatn Negara / Dunia ), membantu Negara / Pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.

Dengan meningkatkan latihan jasmani ( pencak-silat ) dan latiahn rokhani (iman dan taqwa kepada Tuhan), maka dapat diharapkan para pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militant yang sangat berguna bagi kepentingan Negara dan bangsa.

Baca Juga : Sejarah Pecahnya Setia Hati

Latihan berarti juga membiasakan, kebiasaan inilah dapat disebut sebagai takdir yang kedua ( het gewoonte is de tweed natuur ). Kalau kita membiasakan baik, Tuhan akan menakdirkan kita baik. Memang segala permulaan itu adalah sukar ( alle begin is moeilijk ) terutama jalan yang menuju kepada kebaikan – kebaikan Syurga tentu banyak sekali rintangan – rintanganya, sebaliknya jalan yang menuju kepada kejahatan, kaemaksiatan, Neraka selalu terhias dengan bunga – bungaan yang serba indah dan harum ( de weg naar de hell is met bloemen geplafeit ). Oleh karena itu harus ditanamkan juga kepada para pemuda kita yaitu cinta kasih dan kasih saying. Sesama manusia harus dicintai sebagaimana mencintai pada diri sendiri ( heb uw naasten lief gelijik u zelven ) atau falsafah agama Hindu yang mengajarkan kesosialan yang tanpa batas yang berbunyi : TAT TWAM ASI ( ia adalah kamu ). Kalau di cubit merasa sakit jangan mencubit orang lain atau dalam bahasa jawanya adalah : KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan ).

Bagi Tuhan semua manusia itu sama, yang berlainan hanya taqwanya kepada Tuhan dan yang lebih taqwa itulah yang akan banyak mendapat keridhaan Tuhan.

Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa wajib direalisasikan dengan amalyah, ibadah dan karya nyata dalam pembangunan. Membangun manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Maka wajib bagi setiap manusia Pancasilais yang membangun Indonesia ini meresapi, menghayati dan mengamalkan ketaqwaan dalam arti yang sebenarnya. Dalam perkembangan dunia ini. Tuhan senantiasa menjadikan waktu – waktu pada saat – saat yang bersejarah sejak zaman purba sampai akhir zaman. Sejarah itu merupakan guru dan suri tauladan bagi orang yang suka mengambil pelajaran dari padanya.

Kita ini khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus harus pandai mangambil hikmah dari peristiwa bersejarah untuk dijadikan suri tauladan dalam berbuat dan bertindak.

Kepada para Tunas Muda “ S-H “, diajarkan pelajaran Pencak Silat yang berasal dari para pendekar terkenal ( sembilan orang pendekar ) dan yang terakhir dari Bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, Saudara Tertua dalam Persaudaraan “ SETIA – HATI “ Winongo (sebagaimana yang telah terurai pada Lampiran – Lampiran diatas).

Dengan metode yang demikian ini, maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas – Tunas Muda Kita yang dapat berhasil dengan sukses.

Kita selalu berpedoman :

  1. A sense of purpose and direction ( rasa tujuan dan tanggung jawab seorang Pemimpin yang mempunyai cita – cita )
  2. Integriteit ( rasa setia Saudara )

Salah satu ikatan yang penting yang menghubungkan seorang Pemimpin dengan pengikut – pengikutnya ialah “ Rasa Percaya “.

Para pengikut seorang Pemimpin ingin mendapat keyakinan bahwa kepentingan mereka selalu dipikirkan dan diperjuangkan. Para pengikut ingin diyakinkan bahwa kata –kata yang diucapkan oleh Pemimpinnya dapat dipercaya dan bahwa mereka tidak usah takut akan ditinggal atau dikhianati dalam waktu menghadapi kesulitan – kesulitan. Dengan demikian antara yang dipikirkan dan apa yang dilakukan oleh Pemimpin haruslah ada Harmoni dan Kesatuan.

“ The greate man does not think before hand of his words that they may be greate. Not of his actions that they may be resolute, he simply speaks and does what is right “

Kita selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala sesuatu yang digariskan oleh Pemerintah selalu dapat kita kerjakan / laksanakan dengan sukses.

Berikut adalah riwayat singkat RDH Soewarno, sosok dibalik lahirnya PSHW TM.

Bagikan :

Tingkatan di SH Panti Persaudaraan Setia Hati 1903

Tingkatan di Persaudaraan Setia Hati 1903

 

Ilmusetiahati.com –  Pencak Setia Hati berdiri pada 10 April 1903 di Tambak Gringsing, Surabaya, BUKAN MADIUN.

Dalam SH sendiri Ki Ngabehi Surodiwiryo merupakan figur sentral yang disebut Oudee Herr. SH dan Ki Ngabehi Surodiwiryo merupakan een-een en ondeelboar begrip.

Setelah wafatnya Ki Ngabehi Surodiwiryo, sistem penerimaan saudara barupun mengalami perubahan, yang dahulu merupakan hak Oudee Herr sekarang harus melalui seleksi yang sangat ketat oleh Badan Pengasuh dan Badan Pertimbangan SH.

Berikut adalah tahapan dan tingkatan di Persaudaraan Setia Hati 1903 :

1. Kandidat
Kandidat merupakan Calon Saudara yang masih pada proses penerimaan saudara SH, dengan syarat surat permohonan dan surat ijin orang tua ( bagi pelajar atau belum berkeluarga ) dan berusia minimal 17 tahun.

Syarat selanjutnya adalah kandidat harus anjang sana mengunjungi saudara tua SH yang telah disiapkan oleh Badan Pengasuh.

Baca Juga : Tingkatan Sabuk di Persaudaraan Setia Hati Terate


Setelah dinyatakan lulus sebagai kandidat oleh saudara tua, Kandidat harus menyediakan ubo rampe untuk upaca Keceran.

Ubo rampe keceran antara lain :
– Ayam Jago Putih.
– Mori
– Sirih temu rose
– 3 Jenis Uang Logan Sebanyak 17
– Tumpeng Robyong.

Upacara kecer dipilih hari terbaik oleh Badan Pengesuh dan maksimal hanya mengesahkan dua orang saja.

2. Eerste Trap / Tingkatan Kesatu

Pada saat kecer, kandidat mengucapkan sumpah SH Tingkatan Kesatu sebanyak 7 bait, 2 bait baru ditambahkan setelah Ki Ngabehi Surodiwiryo wafat.

Kandidat yang sudah dikecer maka disebut Warga, berhak mendaptkan materi gerak berupa 36 Jurus Setia Hati, wejangan yang luas mendalam tentang Ilmu Setia Hati, serta beberapa bait wirid Tingkatan Kesatu.

Baca Juga : Sejarah Piala RM Imam Koessoepangat


3. Tweede Trap / Tingkatan Kedua

Warga yang naik dan kecer Tweede Trap makan akan menerima tambahan bait sumpah.

Dilain itu Ilmu Setia Hatinya juga akan diberikan lebih mendalam serta penambahan 4 bait wirid Tingkatan Kedua serta penambahan berberapa laku.

4. Deerde Trap / Tingkatan Ketiga

Tingkatan Ketiga merupakan tingkatan tertinggi dalam SH, Warga yang sudah mencapai Deerde maka sumpahnya juga bertambah serta memiliki tanda berupa Tali Lawe.

Pendalaman lainya berupa Ilmu SH disertai dengan 3 bait wirid Deerde Trap serta lelakunya.

Walikota Madiun Hadiri Suran Setia Hati Panti ke 123

Walikota Madiun Hadiri Suran Setia Hati Panti ke 123

Ilmusetiahati.com – Berlokasi di Panti Setia Hati 1903 Jalan Gajah Mada No.14 Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Madiun dilaksanakan giat Peringatan Suran Persaudaraan Setia Hati 1903 atau yang akrab disebut SH Panti yang ke 123 tahun 2022. Kegiatan tersebut di hadiri kurang lebih 100 orang, pada Sabtu (13/08/2022) Sebagai penanggung jawab Pengasuh Persaudaraan Setia Hati 1903 Drs. Basuki Wismowiyono MP.d.

Terlihat hadir dalam kegiatan, Walikota Madiun Drs.H.Maidi SH. MM.M.Pd, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Meina Helmi S.Sos, Pengasuh Persaudaraan Setia Hati 1903 Drs. Basuki Wismowiyono MP.d, Kapolsek Manguharjo Kompol Pujo Prajoko SH,MH, Danang Novianto.S.STP,.M.H (Camat Manguharjo), Danpos Ramil 0803/18 Manguharjo Peltu Greni.HS, Panitia Suran Persaudaraan Setia Hati 1903 tahun 2022, Perwakilan sesepuh Setia Hati 1903 dari luar Kota Madiun, Warga Persaudaraan Setia Hati 1903 Wilayah Kabupaten Kota Madiun.

Baca Juga : Doa Untuk Leluhur, Awali Peringatan Satu Abad PSHT

Pengesuh Persaudataan Setia Hati 1903 Drs. Basuki Wismowiyono MP.d., dalam sambutannya menyampaikan, Syukur Alhamdulillah pada malam hari ini kita melaksanakan peringatan Suran Persaudaraan Setia Hati 1903 Ke 123 tahun 2022, Suran ini sejak berdirinya Panti Persaudaraan Setia Hati setiap tahun di laksanakan Suran ini, yang bertepatan pada bulan Suro, Panti Setia Hati 1903 merupakan paguyuban yang Independen, yang mengutamakan kepentingan umum dan mematuhi peraturan pemerintah.

Setia Hati ini adalah mengajarkan ilmu berbudi luhur dan pekerti yang baik dalam menjalani kehidupan sehari- hari demi mewujudkan kebahagian dunia dan akherat, ajaran di Panti ini Persaudaraan Setia Hati 1903 adalah ilmu ketuhanan yang mengajarkan keluhuran budi
Setia Hati 1903 merupakan paguyuban pencak silat yang didirikan oleh Ki Ngabehi Surodiwiryo pada tahun 1903.

Baca Juga : Final Hasil PK Badan Hukum , M Taufiq Ketua Umum PSHT

Ajaran Persaudaraan Panti Setia Hati 1903 yang di dirikan oleh oleh Ki Ngabehi Surodiwiryo pada tahun 1903,lebih mengedepankan pengajarkan kepada masing – masing individu menjadi bripribadian yang matang lahir bathin dan selama didunia hingga akhirat.

Persaudaraan Setia hati membuka dan menyebarkan ajaran Setia dengan nama perguruan/organisasi yang baru dengan menyertakan Setia Hati di depannya, yakni Hardjo Oetomo yang mendirikan SH Terate pada 1922 di Madiun.

Dan pada tahun 1932 Munandar Hadiwijoto mendeklarasikan SH Organisasi di Semarang, tahun 1966, R Djimat Soewarno mendirikan SH Tunas Muda Winongo yang berpusat di Jalan Doho, Kota Madiun.

Kemudian Walikota Madiun Drs.H.
Maidi SH.MM.M.Pd. dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada warga Setia Hati Panti yang selalu guyub rukun serta tetap mengedepankan rasa kekeluargaan dan persaudaraan, sehingga tetap terjalin komunikasi yang baik. Mari kita tunjukkan bahwa warga Kota Madiun ini warga yang baik dan mari kita sama sama menjaga Kota Madiun ini, kita boleh berbeda tetapi beda bukan untuk mencari permusuhan dengan adanya perbedaan sehingga mewujudkan kebersamaan. Pungkasnya.

Mangku Alam II Ziarahi Pendiri Setia Hati

Mangku Alam II Ziarahi Pendiri Setia Hati

Ilmusetiahati.com – Dalam rangka Napak tilas perjalanan yang dulu pernah dilakukan oleh Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII Al-Haj di Setia Hati Madiun, Secara khusus Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II berziarah ke makam Ki Ngabehi Soerodiwirdjo pendiri aliran pencak silat Setia Hati, Selasa (7/6/2022).

Kegiatan Napak tilas kali ini dipimpin secara langsung oleh KGPAA Mangku Alam II dengan diikuti Sentono Praja Mangkualaman diantaranya Kangjeng Pangeran Panji Atmojo Purwokusumo, Kangjeng Raden Tumenggung Aryo Singo Nagoro, Raden Mas Herjuno, Kangjeng Raden Nganten Aniktrian Widyaning, Raden Tumenggung Trian Widyatmoko serta para prajurit Legiun Singoyudo.

Baca Juga : SEA Games Vietnam, PSHT Kirim Atlet dan Pelatih

Selain itu dalam kunjungan ke Madiun untuk berziarah ke makam pendiri aliran pencak silat Setia Hati tersebut rombongan KGPAA Mangku Alam II disambut serta diantar secara langsung oleh dua pengesuh atau sesepuh setia hati panti Bapak Ismadi dan Bapak Bambang serta diikuti pula beberapa anggota Setia Hati Panti Madiun.

Dalam kunjungan kali ini KGPAA Mangku Alam II menyampaikan untuk Napak tilas perjalanan yang dulu pernah dilakukan KGPAA Paku Alam VIII Al-Haj.

“Kedatangan kita kesini untuk berziarah dan Napak tilas perjalanan leluhur kami dimana eyang suro ini adalah saudara tua setia hati dari kakek kami Pakualam VIII,”ucapnya.

Baca Juga : Menang PK , PSHT Resmi Sesuai KEMENKUMHAM RI

Disisi lain keluarga besar Setia Hati Panti yang diwakili Basuki Wismo Wiyono Pengesuh Setia Hati Panti juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kunjungan dan ziarah KGPAA Mangku Alam II ke makam pendiri pencak silat Setia Hati tersebut.

“Kami ucapkan terimakasih dan selamat datang di Madiun untuk berziarah ke makam Ki Ngabehi Soerodiwirjo,”ungkapnya.

Kegiatan ziarah ke makam tokoh setia hati ini diawali dengan Do’a yang dipimpin oleh Kiyai Khamim salah seorang Ulama dari Kota Ponorogo yang juga anggota dari Setia Hati Panti dengan diikuti secara khidmat oleh para rombongan dari Praja Mangkualaman dan Para Sesepuh serta anggota Setia Hati Panti.

Selesai memanjatkan do’a yang dikhususkan untuk Ki Ngabehi Soerodiwirjo dilanjutkan dengan agenda tabur bunga dengan menggunakan bunga mawar dan melati tanpa diberi wewangian sebagai salah satu tradisi adat ketika tabur bunga atau ziarah di makam tokoh Setia Hati tersebut.

Mengawali tabur bunga di makam Ki Ngabehi Soerodiwirjo oleh pengesuh Setia Hati Panti Ismadi dan Basuki Wismo Wiyono dilanjutkan KGPAA Mangku Alam II, KPP Atmojo Purwokusumo, KRT Aryo Singo Nagoro beserta rombongan Sentono Praja Mangkualaman.

Dalam kunjungan ziarah kali ini KGPAA Mangku Alam II mengajak para rombongan yang ikut serta untuk bersama bisa meneladani sosok Ki Ngabehi Soerodiwirjo sebagai leluhur yang telah banyak memberi wawasan keilmuan terkhusus ajaran Setia Hati.

“Mari bersama kita belajar dan meneladani sosok beliau ini, dimana ajaran setia hati ini tidak hannya ilmu beladiri atau pencak silat semata tapi disini banyak ajaran luhur kerohanian yang bisa kita teladani,”tutup KGPAA Mangku Alam II.

Sedekah Alam PSHT Magelang

Sedekah Alam PSHT Magelang

Ilmusetiahati.comKota Magelang, — Dalam menyikapi meningkatnya penyebaran Covid19, PSHT Cabang Kota Magelang melakukan ikhtiar dengan mengadakan Sedekah Alam dan doa bersama yang dilaksanakan pada Ahad Pagi tepatnya di Bendungan DAM Pleret Pleret Desa Payaman, kegiatan ini termasuk kedalam rangkaian kegiatan Pendadaran Calon Warga Pendekar PSHT Tingkat I serta dalam rangka Memayu Hayuning Bawono, kegiatan Sedekah yang dilakukan yaitu dengan menebar benih ikan, melepas burung dan menanam pohon berbuah oleh Siswa Calon Warga Pendekar PSHT Tingkat I serta diikuti pula oleh Warga PSHT Cabang Kota Magelang.

Baca Juga : Ayam Dewata Sanggar Delima

Salah satu alasan dipilihnya Bendungan DAM Pleret karena bendungan ini merupakan aliran sungai yang menyuplai saluran sungai Elo, sungai Progo dan Kalimanggis yang bermanfaat bagi perkebunan dan pertanian di Kota dan Kabupaten Magelang, dengan kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota dan Kab. Magelang.

Baca Juga : Sejarah Pamter atau Paspamter PSHT

Dalam kesempatannya Mas Kisworo selaku Ketua Cabang PSHT Kota Magelang memberikan pembekalan kepada para Siswa Calon Warga Pendekar PSHT Tingkat I yang berjumlah 54 orang mengenai maksud dan tujuan dari kegiatan Sedekah Alam ini, semoga dengan kegiatan amal kebaikan seperti ini bisa mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan memohon agar wabah Covid19 segera berlalu dari bumi pertiwi.

( Humas PSHT )