Sejarah

Profil R. Murjoko HW Ketua Umum PSHTPM

Ilmusetiahati.com – Nama R. Murjoko HW, atau yang dikenal juga dengan sebutan Mas Murjoko, bukanlah nama asing di lingkungan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Sosok ini memiliki perjalanan panjang, penuh dedikasi, dinamika, bahkan kontroversi dalam tubuh organisasi pencak silat yang memiliki akar sejarah kuat di Madiun ini. Lahir di Bandung pada 22 Februari 1953 dengan nama lengkap Raden Murjoko Hadi Wiyono, beliau merupakan salah satu tokoh penting yang turut mewarnai perjalanan PSHT dari masa ke masa.

R. Murjoko HW tumbuh dalam lingkungan yang memegang teguh nilai-nilai budaya dan pendidikan. Ia menempuh pendidikan tinggi di bidang Pendidikan Fisika dan menyelesaikan studi S1 di Surabaya. Saat ini, ia menetap di Madiun, tepatnya di Perumahan Dumai Indah, Jalan Dwijaya 11 Nomor 1, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Memulai Perjalanan di SH Terate

Perjalanan R. Murjoko HW dalam dunia persilatan dimulai sejak usia remaja. Ia bergabung dengan SH Terate pada tahun 1968, tidak lama setelah lulus SMP. Latihan pertamanya dilakukan di Paviliun Kabupaten Madiun, yang juga merupakan kediaman dari tokoh legendaris SH Terate, Mas Imam Koesoepangat.

“Saya berlatih tahun 1968 hingga 1970, namun belum bisa disahkan. Baru pada tahun 1972 saya dipisahkan sebagai warga SH Terate oleh Mas Imam Kusupangat,” ujar R. Moerdjoko HW dalam salah satu pernyataannya.

Setelah disahkan sebagai warga SH Terate pada tahun 1972, ia melanjutkan kiprahnya dengan melatih di berbagai ranting, termasuk di Madiun dan Surabaya. Keseriusannya dalam mengembangkan SH Terate di luar daerah menjadikannya sebagai tokoh pelatih yang disegani.

Baca juga : Ngaku Tingkat 2 Segerombol Anggota PSHTPM Menolak Nyawiji

Tahun 1977 menjadi momen penting bagi R. Moerdjoko HW. Saat itu, Mas Imam Kusupangat mengumumkan pembukaan Latihan Tingkat 2. R. Murjoko termasuk dalam 21 siswa terpilih yang lulus serangkaian tes ketat dan berhasil disahkan sebagai Warga Tingkat 2 PSHT pada tahun 1978.

Bersamaan dengan pengesahannya sebagai Warga Tingkat 2, Mas Tarmadji Boedi Harsono disahkan sebagai Warga Tingkat 3 oleh Mas Imam Kusupangat. Prosesi ini menandai hubungan erat antara R. Murjoko, Mas Tarmadji, dan tokoh lainnya dalam struktur pusat SH Terate.

Pengesahan Tingkat 2 dilakukan oleh Pak Badini di rumah Mas Tarmadji yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Madiun.

Nama R. Murjoko HW tidak hanya dikenal sebagai pelatih dan pengurus, tetapi juga sebagai tokoh yang turut membidani pembentukan dan penyusunan berbagai struktur organisasi PSHT. Berikut adalah perjalanan pengabdiannya yang panjang dan berjenjang:

  1. Atlet pertandingan adu bebas pada tahun 1972

  2. Pelatih SH Terate di Surabaya, Ponorogo, dan Madiun sejak 1972

  3. Sekretaris Cabang PSHT Madiun (Kota dan Kabupaten) tahun 1979–1981

  4. Sekretaris I Pengurus Pusat PSHT tahun 1981–1985

  5. Sekretaris Umum Pengurus Pusat tahun 1985–1991

  6. Ketua I Pengurus Pusat PSHT tahun 1991–2014

  7. Anggota Dewan Pusat PSHT sejak 2008 hingga 2014

  8. Anggota Tim Perumus AD/ART PSHT pada tahun 1985, 1991, 2000, dan 2008

  9. Pengurus Yayasan SH Terate sejak tahun 2014 hingga saat ini

Keterlibatannya dalam penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) membuktikan bahwa pemikirannya menjadi salah satu fondasi hukum dan struktur organisasi SH Terate yang masih digunakan hingga kini.

Selain aktif di lingkungan SH Terate, R. Murjoko HW juga menorehkan prestasi di organisasi pencak silat nasional, IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Kariernya di IPSI antara lain:

  • Sekretaris IPSI Madiun tahun 1982

  • Ketua Harian IPSI Madiun tahun 1992

  • Ketua IPSI Kota Madiun tahun 2000

  • Sekretaris Paguyuban Perguruan Pencak Silat Madiun di bawah kepemimpinan Mas Tarmadji

  • Pengurus IPSI Jawa Timur sebagai penyelia Pemda tahun 2000

  • Majelis Pakar Pengda IPSI Jatim hingga tahun 2019

Kiprah R. Murjoko dalam IPSI membuktikan bahwa ia bukan hanya dikenal di kalangan PSHT, melainkan juga menjadi tokoh nasional dalam dunia pencak silat.

Musyawarah Besar PSHT tahun 1981 menjadi salah satu tonggak sejarah organisasi. Dalam forum itu:

  • Mas Imam Kusupangat diangkat menjadi Ketua Dewan Pusat

  • Pak Badini yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Pusat

  • Mas Tarmadji Boedi Harsono diangkat menjadi Ketua Umum PSHT

  • R. Murjoko HW diangkat menjadi Sekretaris Umum PSHT

Formasi ini mencerminkan kepercayaan besar yang diberikan kepada R. Moerdjoko dalam menjalankan roda organisasi.

Kontroversi dan Pemecatan oleh Mas Tarmadji

Namun, perjalanan R. Moerdjoko HW tidak selalu mulus. Pada tahun 2014, ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua I SH Terate Pusat Madiun oleh Ketua Umum saat itu, Mas Tarmadji Boedi Harsono. Pemecatan ini disertai dengan sanksi organisasi, dengan tuduhan bahwa R. Moerdjoko menyalahgunakan atribut organisasi untuk kepentingan kampanye politik sebagai calon anggota DPD RI dari daerah pemilihan Jawa Timur.

Tindakan ini dianggap mencoreng prinsip netralitas organisasi, yang semestinya tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis.

Keterlibatan R. Moerdjoko HW dalam kudeta internal organisasi SH Terate kembali mencuat pada tahun 2017. Pada 18 September 2017, ia dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Harian SH Terate oleh Ketua Majelis Luhur, Kang Mas R.B. Wiyono. Hal ini menjadi sorotan internal, karena dianggap memperkeruh suasana dan memperbesar perpecahan dalam tubuh organisasi.

Meski menuai kontroversi, R. Moerdjoko HW tetap dikenal sebagai sosok yang memiliki prinsip kuat dalam pengabdian kepada PSHT. Dalam sebuah pernyataannya, ia menegaskan:

“Bagi saya, aktif di SH Terate ini semata-mata merupakan satu pengabdian saya kepada organisasi SH Terate ini. Jadi saya punya keyakinan selama kita ingin mengabdi kepada organisasi dengan tulus ikhlas tanpa pamrih, kita pegang kejujuran dan keluhuran budi, Insya Allah Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan jalan kepada kita.”

Ia juga menekankan pentingnya semangat kontribusi:

“Jangan sampai kita bertanya apa yang kita dapatkan di SH Terate, tetapi tanyakan apa yang kita perbuat untuk Organisasi SH Terate.”

R. Murjoko HW merupakan figur sentral dalam perjalanan dinamika internal organisasi. Sebagai seorang Warga Tingkat 2, mantan Ketua I, Sekretaris Umum, hingga anggota dewan pusat, perannya tidak bisa dihapus dari sejarah PSHT.

Baca Juga : Susunan Pengurus Pusat PSHT 2021 – 2026

Meskipun sempat dikeluarkan karena persoalan etik dan politik organisasi, dedikasi panjang R. Murjoko HW tetap diakui oleh banyak pihak.

Rizkia Putra

Saya ada seorang jurnalis berpengalaman dalam bidang media dan SEO selama 5 tahun