Berita Terkini

Paguyuban Pencak Silat Indonesia Resmi Dibentuk di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan untuk Perkuat Persaudaraan

Ilmusetiahati.comPembentukan Paguyuban Pencak Silat Indonesia di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan pada September 2025 menjadi langkah strategis dalam memperkuat persaudaraan antarperguruan silat sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa di kancah internasional. Kegiatan ini difasilitasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Perlindungan WNI (PWNI) dengan dukungan penuh KBRI di masing-masing negara.

Tokyo, 20 September 2025 – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menjadi saksi pembentukan Paguyuban Pencak Silat Indonesia di Jepang. Acara yang digelar pada Sabtu (20/9) tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembentukan paguyuban di tiga negara: Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, yang berlangsung pada 20–28 September 2025.

Baca Juga : Didamping DKP Madiun, Biro Hukum PSHT Kunjungi Polres Madiun & Padepokan Agung

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kementerian Luar Negeri RI dengan Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) pada 29 Juli 2025 di Madiun, Jawa Timur. Pertemuan tersebut menyepakati perlunya forum koordinasi lintas perguruan pencak silat di luar negeri dalam bentuk paguyuban.

Dalam deklarasi di Tokyo, sejumlah perguruan pencak silat Indonesia hadir untuk menegaskan komitmen damai dan persaudaraan. PSHW-TM mengirimkan perwakilan resmi, yakni R. Dikka Guntur Arya (Ketua 1) dan Iwan Budi Prasetya (Sekretaris 2).

“Pencak silat adalah warisan budaya bangsa sekaligus perekat persaudaraan. Melalui deklarasi damai ini, kami ingin menegaskan bahwa silat bukan hanya bela diri, melainkan juga jalan untuk mempererat persatuan dan menjaga nama baik Indonesia di luar negeri,” ujar R. Dikka Guntur Arya, perwakilan PSHW-TM.

 

Direktorat PWNI Kementerian Luar Negeri memberikan apresiasi terhadap partisipasi aktif berbagai perguruan silat, khususnya PSHW-TM, yang mendukung terwujudnya forum ini. KBRI Jepang juga memberikan dukungan penuh sebagai bagian dari penguatan komunitas diaspora serta diplomasi budaya Indonesia.

Setelah Jepang dan Korea Selatan, deklarasi serupa digelar di Taiwan pada 24 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, PSHW-TM diwakili oleh Samidi dan Djoko Kuncoro selaku penasihat perguruan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen untuk menjaga eksistensi pencak silat sebagai warisan budaya sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga silat.

Pembentukan paguyuban di Taiwan juga dihadiri perwakilan berbagai perguruan, antara lain:

  • PSHT diwakili oleh Umar Said, Ketua Cabang Khusus Taiwan.
  • PSHW Tunas Muda diwakili Dimas Tantri Noor Chandra, Ketua Cabang PSHW-TM Taiwan.
  • IKSPI Kera Sakti diwakili Achmad Dukan, Ketua IKSPI Kera Sakti Taiwan.
  • PPS Betako Merpati Putih diwakili Sudarmo, Cabang Taiwan.
  • Cempaka Putih diwakili Agung Priyanto, Cabang Taiwan.
  • Tapak Suci Putera Muhammadiyah diwakili Anas Sahwaludin, Pimda XL Taiwan.
  • Pagar Nusa diwakili Zakiyul Fuad Asofi, Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Pagar Nusa Taiwan.

Direktorat PWNI menegaskan bahwa kehadiran berbagai perguruan ini membuktikan semangat kebersamaan. Paguyuban diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi, ruang silaturahmi, serta penguatan identitas budaya Indonesia di luar negeri.

Langkah pembentukan Paguyuban Pencak Silat Indonesia di tiga negara Asia Timur ini menjadi momentum penting dalam menjaga persatuan, memperkokoh jaringan silaturahmi diaspora, serta mempertegas posisi pencak silat sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional.

Baca Juga : Didamping DKP Madiun, Biro Hukum PSHT Kunjungi Polres Madiun & Padepokan Agung

Dengan terbentuknya Paguyuban Pencak Silat Indonesia di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, komunitas silat di mancanegara kini memiliki wadah resmi untuk mempererat persaudaraan dan menjaga warisan budaya bangsa. Upaya ini bukan hanya memperkuat jaringan antarperguruan, tetapi juga menjadi bentuk nyata diplomasi budaya Indonesia di kancah global.(muji)

Rizkia Putra

Saya ada seorang jurnalis berpengalaman dalam bidang media dan SEO selama 5 tahun