Sejarah dan Profil Pencak Organisasi
Ilmusetiahati.com – Pencak Organisasi (PO) merupakan salah satu perguruan pencak silat bersejarah yang lahir di Lumajang, Jawa Timur. Perguruan ini resmi berdiri pada 27 Agustus 1927, di tengah situasi perjuangan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Pendiri PO adalah Guru Besar Imam Soedja’i, seorang tokoh Sarekat Islam sekaligus pejuang pergerakan nasional. Menurut catatan dalam jurnal Avatara karya Dimas Dwi Novian dan Artono (2022), Imam Soedja’i merupakan sosok yang berperan penting dalam melestarikan pencak silat sekaligus menyatukan berbagai perguruan di bawah wadah Sarekat Islam Lumajang.
Imam Soedja’i lahir dari keluarga terpandang. Ayahnya merupakan seorang ambtenaar (pegawai sipil Hindia Belanda), yang membuatnya bisa bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS). Meski berasal dari keluarga berada, ia memilih jalan perjuangan. Ia menimba ilmu silat dari berbagai daerah, termasuk dari Eyang Kusumo di Bandung, sebelum akhirnya kembali mengembangkan pencak silat di Lumajang.
Baca Juga : Kesepakatan Mas Taufiq & Kuasa Hukum Punjer, Sengketa PSHT Kita Anggap Sambung
Gagasan mendirikan PO juga tidak lepas dari pengaruh pergaulannya dengan tokoh nasionalis seperti Soekarno dan H.O.S. Tjokroaminoto. Melalui pencak silat, Imam Soedja’i membangun gerakan persatuan rakyat sekaligus perlawanan bawah tanah terhadap penjajahan.
Peran dan Perjuangan Imam Soedja’i
Sebelum mendirikan PO, Imam Soedja’i sempat bergabung dengan Perguruan Setia Hati (SH). Beberapa jurus di PO memang memiliki kemiripan dengan SHT, namun Imam Soedja’i memodifikasi dan mengembangkan jurus-jurus tersebut sesuai pemikirannya.
Gerakan PO pada masa awal berdiri tidak hanya berfokus pada bela diri, tetapi juga menjadi bagian dari strategi perlawanan terhadap kolonial. Imam Soedja’i bersama murid-muridnya mengadakan latihan sembari menyusun gerakan rahasia menentang penjajahan. Ia akhirnya gugur dalam perjuangan, dan untuk mengenang jasanya, salah satu jalan utama di Lumajang dinamai Jalan Imam Soedja’i.
Perkembangan Pencak Organisasi di Indonesia
Seiring berjalannya waktu, PO tidak hanya berkembang di Lumajang, tetapi juga menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Tuban. Hal ini menunjukkan bahwa PO bukan sekadar perguruan silat lokal, tetapi juga bagian dari warisan budaya nasional.
Dalam perkembangannya, PO tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Tujuan utama perguruan ini antara lain:
- Melestarikan budaya bangsa melalui seni bela diri pencak silat.
- Memperkuat iman dan takwa bagi anggotanya.
- Melindungi diri dengan tetap menjunjung tinggi etika dan persaudaraan.
Prestasi Pencak Organisasi di Kancah Nasional dan Internasional
Selain peran sejarahnya, Pencak Organisasi juga menorehkan prestasi membanggakan. Sejumlah pesilat PO pernah mewakili Indonesia dalam ajang internasional, salah satunya di SEA Games Chiang Mai, Thailand, di mana atlet PO berhasil meraih medali pada cabang seni pencak silat.
Di tingkat nasional, PO aktif mengirimkan pesilat dalam berbagai kejuaraan, baik di kategori tanding maupun seni. Walaupun menghadapi persaingan ketat dari perguruan besar lainnya, semangat juang anggota PO tidak pernah surut. Ajang-ajang seni bela diri menjadi salah satu kekuatan utama PO untuk menunjukkan identitas dan karakteristik khas perguruan ini.
Pencak Organisasi di Era Modern
Pada era modern, PO terus bertransformasi menjadi organisasi pencak silat yang terstruktur. Dalam Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional tahun 2021, Arif Wibowo, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, terpilih sebagai Ketua Umum PO periode 2021–2025. Acara tersebut dihadiri Bupati Lumajang Thoriqul Haq serta pengurus dari 11 provinsi dan puluhan kabupaten/kota.
Arif Wibowo menegaskan bahwa mandat yang diembannya merupakan bentuk tanggung jawab untuk mengembangkan tradisi pencak silat, sekaligus menjaga warisan budaya bangsa agar tetap relevan bagi generasi muda.
Sejarah panjang Pencak Organisasi membuktikan bahwa pencak silat tidak hanya menjadi seni bela diri, tetapi juga simbol perjuangan, persatuan, dan kebanggaan nasional. Dimulai dari perjuangan Imam Soedja’i pada 1927, PO kini telah berkembang menjadi salah satu perguruan yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Sebagaimana disebutkan dalam jurnal Avatara (2022), “Bermacam perguruan pencak silat tersebut disatukan oleh organisasi pergerakan yakni Partai Sarekat Islam Lumajang.” Hal ini menegaskan bahwa PO sejak awal berdiri bukan sekadar perguruan, melainkan juga wadah perjuangan rakyat.
Dengan kiprahnya di bidang sejarah, budaya, dan olahraga, Pencak Organisasi tetap menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.

