Usai Demo Ribuan Pendekar PSHT PM Serang Pemukiman di Mojokerto

Usai Demo Ribuan Pendekar PSHT PM Serang Pemukiman di Mojokerto

Ilmusetiahati.com – Kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh ribuan massa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun (PSHT PM) di Mojokerto Kota, Jawa Timur pada Kamis malam (9/3) benar-benar memprihatinkan. Insiden ini mengakibatkan satu anggota perguruan silat lain terluka dan empat warga menjadi korban serangan.

Kejadian dimulai ketika ribuan massa PSHT PM berunjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto Kota dan mulai membubarkan diri sekitar pukul 22.00 WIB. Sebagian dari massa tersebut berkonvoi melalui Jalan Brawijaya menuju Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga : Bripda Meisya Shelonia Polwan Cantik Juara Pencak Silat Tingkat Nasional

Ketika itu, seorang pesilat bernama RD bersama empat muridnya berada di depan rumah warga Sinoman gang 5, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Mereka berniat menyambut rombongan konvoi PSHT PM yang melintas di Jalan Brawijaya dan memberikan salam persaudaraan. Namun, mereka malah diserang oleh massa PSHT PM.

Menurut RD, ada oknum PSHT PM yang berusaha menenangkan massa, tetapi upaya tersebut tidak berhasil dan penyerangan tetap terjadi. Para pesilat itu menyerang anggotanya maupun warga yang berada di Sinoman gang 5.

Penyerangan tersebut menyebabkan temannya, Arpin, pesilat asal Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto mengalami luka di kening akibat lemparan batu dari massa PSHT PM. Ada pula empat warga yang menjadi korban.

Baca Juga : Usai Pengukuhan Pendekar IKSPI Bentrok dengan Pendekar PSHT di Ngawi

Salah satu warga Sinoman gang 5, seorang perempuan, mengatakan suaminya mencoba melerai tawuran antara massa dan pesilat, namun justru malah dipukuli oleh massa. Ia juga dipukuli ketika mencoba menyelamatkan suaminya. Aksi penyerangan massa PSHT PM juga merusak kamera CCTV di Sinoman gang 5.

Penganiayaan yang dilakukan oleh sebagian massa PSHT PM ini menimbulkan rasa takut pada warga Sinoman gang 5. Beberapa warga terpaksa bersembunyi di dalam rumah untuk menyelamatkan diri dari serangan massa.

Insiden ini sangat disayangkan, karena tidak hanya merugikan pihak yang menjadi korban, tetapi juga merusak citra perguruan silat yang seharusnya menjadi wadah pembentukan karakter dan moral yang baik. Semua pihak harus mengambil tindakan yang tepat agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.